Istilah IBD dikembangkan di Indonesia sebagai pengganti istilah
Basic Humanities yang berasal dari istilah bahasa Inggris “The Humanities’.
Adapun istilah Humanities itu sendiri berasal dari bahasa Latin Humanus yang
bisa diartikan manusiawi, berbudaya dan halus (fefined).Dengan adanya ilmu
budaya dasar,kita dapat mempelajari sebuah hubungan antara budaya dan
kemanusiaan. Dalam hal ini saya akan membuat sebuah artikel tentang hubungan
ilmu budaya dasar dengan ilmu psikologi. Sebelumnya kita ulas kembali apa
pengertian dari ilmu budaya dasar dan ilmu psikologi.
Ilmu budaya dasar adalah ilmu yang mempelajari tentang manusiawi
atau yang biasa disebut dengan “The Humans”. Pada ilmu budaya dasar kita dapat
mengembangkan kepribadian budaya tentang
diri kita sendiri maupun orang lain dan
mengkaji masalah-masalah serta budaya nya.Sedangkan ilmu psikologi adalah ilmu
yang mempelajari tentang prilaku manusia dan sangat berpengaruh terhadap
lingkungan. Pada ilmu psikologi kita dapat mengetahui bagaimana prilaku yang
mereka miliki dengan cara melihat kondisi dilingkungan tersebut.Jadi, dapat
kita simpulkan bahwa hubungan ilmu psikologi dengan ilmu budaya dasar adalah
untuk memecahkan sebuah masalah manusia yang berhubungan dengan lingkungannya.
Di lingkungan kita banyak sekali kejadian-kejadian yang
memprihatinkan terutama pada kalangan remaja. Remaja merupakan masa dimana
mereka akanberanjak dewasa. Dimasa remaja inilah mereka mulai mengenal dunia
mereka sendiri dan masih mencari tahu seperti apa jati diri mereka yang
sebenarnya. Pada saat mereka memasuki masa remaja, emosianal mereka sedang
labil. Mereka sedang mempelajari prilaku yang baru atau modifikasi perilaku.
Dimana modifikasi itu sebenarnya tergantung pada situasi lingkungan. Maka perlu
perhatian khusus dari lingkungan para remaja itu sendiri, atau dalam ilmu
psikologi kejadian ini disebut dengan Psychoanalytice
Approach.
Lingkungan sangat mempengaruhi diri mereka dalam pembentukan jati
diri mereka. contoh yang dapat mudah kita pahami adalah saat remaja putri hamil
diluar nikah. Kejadian ini sering terjadi pada kalangan remaja yang duduk
dibangku kelas 12. Mengapa ini sering terjadi di Indonesia ? apakah ini
merupakan budaya remaja Indonesia ? salah satu factor yang menjadi pendukung
remaja hamil diluar nikah adalah lingkungan. Dari lingkungan tempat tinggal,
lingkungan sekolah, lingkungan pergaulan, terutama pada lingkungan diri mereka
sendiri. Lingkungan diri disini maksudnya adalah bagaimana cara mereka mengontrol
diri mereka dari hal-hal buruk yang mereka dapatkan dari lingkungan pergaulan
mereka yang dapat mempengaruhi diri
mereka. bisa juga diakibatkan karena kurang nya pengetahuan agama dan
norma-norma yang berlaku pada masyarakat.
Budaya buruk dikalangan remaja ini
dapat merugikan bangsa. Semakin banyak remaja-remaja yang putus sekolah,
semakin banyak pembunuhan bayi (aborsi) maka dunia ini akan semakin kejam.Karena
remaja akan beranjak menjadi dewasa dan akan menjadi generasi penerus bangsa
kelak. Bagaimana cara kita untuk merubah budaya buruk remaja ini? Menurut saya,
hal utama yang akan kita rubah adalah pola pikir remaja terlebih dahulu. Baik
itu merubahnya melalui pelajaran, guru, orang tua, teman atau pacarnya
sekalipun.
Demikianlah artikel yang dapat saya
buat, semoga dapat bermanfaat bagi pembacan dan penulis.