Rabu, 21 Oktober 2015

hubungan ilmu budaya dasar dengan psikologi



Istilah IBD dikembangkan di Indonesia sebagai pengganti istilah Basic Humanities yang berasal dari istilah bahasa Inggris “The Humanities’. Adapun istilah Humanities itu sendiri berasal dari bahasa Latin Humanus yang bisa diartikan manusiawi, berbudaya dan halus (fefined).Dengan adanya ilmu budaya dasar,kita dapat mempelajari sebuah hubungan antara budaya dan kemanusiaan. Dalam hal ini saya akan membuat sebuah artikel tentang hubungan ilmu budaya dasar dengan ilmu psikologi. Sebelumnya kita ulas kembali apa pengertian dari ilmu budaya dasar dan ilmu psikologi.
Ilmu budaya dasar adalah ilmu yang mempelajari tentang manusiawi atau yang biasa disebut dengan “The Humans”. Pada ilmu budaya dasar kita dapat mengembangkan kepribadian  budaya tentang diri kita sendiri maupun orang  lain dan mengkaji masalah-masalah serta budaya nya.Sedangkan ilmu psikologi adalah ilmu yang mempelajari tentang prilaku manusia dan sangat berpengaruh terhadap lingkungan. Pada ilmu psikologi kita dapat mengetahui bagaimana prilaku yang mereka miliki dengan cara melihat kondisi dilingkungan tersebut.Jadi, dapat kita simpulkan bahwa hubungan ilmu psikologi dengan ilmu budaya dasar adalah untuk memecahkan sebuah masalah manusia yang berhubungan dengan lingkungannya.
Di lingkungan kita banyak sekali kejadian-kejadian yang memprihatinkan terutama pada kalangan remaja. Remaja merupakan masa dimana mereka akanberanjak dewasa. Dimasa remaja inilah mereka mulai mengenal dunia mereka sendiri dan masih mencari tahu seperti apa jati diri mereka yang sebenarnya. Pada saat mereka memasuki masa remaja, emosianal mereka sedang labil. Mereka sedang mempelajari prilaku yang baru atau modifikasi perilaku. Dimana modifikasi itu sebenarnya tergantung pada situasi lingkungan. Maka perlu perhatian khusus dari lingkungan para remaja itu sendiri, atau dalam ilmu psikologi kejadian ini disebut dengan Psychoanalytice Approach.

Lingkungan sangat mempengaruhi diri mereka dalam pembentukan jati diri mereka. contoh yang dapat mudah kita pahami adalah saat remaja putri hamil diluar nikah. Kejadian ini sering terjadi pada kalangan remaja yang duduk dibangku kelas 12. Mengapa ini sering terjadi di Indonesia ? apakah ini merupakan budaya remaja Indonesia ? salah satu factor yang menjadi pendukung remaja hamil diluar nikah adalah lingkungan. Dari lingkungan tempat tinggal, lingkungan sekolah, lingkungan pergaulan, terutama pada lingkungan diri mereka sendiri. Lingkungan diri disini maksudnya adalah bagaimana cara mereka mengontrol diri mereka dari hal-hal buruk yang mereka dapatkan dari lingkungan pergaulan mereka yang  dapat mempengaruhi diri mereka. bisa juga diakibatkan karena kurang nya pengetahuan agama dan norma-norma yang berlaku pada masyarakat.


            Budaya buruk dikalangan remaja ini dapat merugikan bangsa. Semakin banyak remaja-remaja yang putus sekolah, semakin banyak pembunuhan bayi (aborsi) maka dunia ini akan semakin kejam.Karena remaja akan beranjak menjadi dewasa dan akan menjadi generasi penerus bangsa kelak. Bagaimana cara kita untuk merubah budaya buruk remaja ini? Menurut saya, hal utama yang akan kita rubah adalah pola pikir remaja terlebih dahulu. Baik itu merubahnya melalui pelajaran, guru, orang tua, teman atau pacarnya sekalipun.

            Demikianlah artikel yang dapat saya buat, semoga dapat bermanfaat bagi pembacan dan penulis.